SMAN 3 Denpasar Terima Kunjungan Delegasi Unesco

SMAN 3 Denpasar Terima Kunjungan Delegasi Unesco

  • Category: Sekolah
  • Date 23-06-2023

SMA N 3 Denpasar tampak ramai, lalu-lalang orang - orang asing yang disambut warga sekolah dengan senyum hangat penuh harap. Perlu banyak persiapan demi sebuah kesiapan. Kunjungan delegasi UNESCO mampu menguak segala potensi yang terisolasi.

SMAN 3 Denpasar mendapat kehormatan untuk berpartisipasi dalam “Transforming Education For a Sustainable Asia- Pacific Region”. Profil Trisma sebagai sekolah adiwiyata yang berbasis riset menjadi daya tarik bagi delegasi UNESCO. Pada Rabu (14/6). 43 delegasi dari berbagai negara hadir menginjakan kakinya di SMAN 3 Denpasar.Kunjungan tersebut diselenggarakan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek serta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali.

Kedatangan Delegasi UNESCO  bertujuan untuk bertukar pengetahuan mengenai sistem pembelajaran di Trisma. Dari ratusan sekolah di Bali, SMA N 3 Denpasar menjadi satu dari 2 sekolah yang diberikan kepercayaan untuk memukau para delegasi.

Suasana Trisma pukul 07.00penuh dengan lalu - lalang siswa dengan berbagai macam kesibukan. “Semoga acara UNESCO ini berjalan dengan lancar, kita semua mendapatkan hasil yang memuaskan”, ungkap Kadek Dwi Rustinawati, S.Pd.,M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 3 Denpasar.

Tibalah Delegasi UNESCO dengan tiga bus yang berbeda di SMAN 3 Denpasar. Kepala sekolah, Komite, Guru, Pegawai, Osis, dan Duta Trisma berjejer menyambut hangatkedatangan delegasi UNESCO yang diiringi alunan gamelan.

“Sebuah kehormatan bagi saya dan juga teman Duta Trisma lainnya bisa menyambut para delegasi UNESCO, bersalaman langsung dengan tokoh- tokoh luar biasa,” tutur Kadek Dian Karenina Dewi, Runner Up 1 Duta Trisma 2023.(14/06)

Agenda penyambutan Delegasi UNESCO dimulai dari penampilan tari pendet dari ekstra Sunari Kencana, guru serta pegawai Trisma. Dipandu dengan anak - anak English Club, para delegasi dibagi menjadi 3 grup untuk mengunjungi tempat yang telah direncanakan. Mulai dari perpustakaan yang berisi berbagai macam kegiatan belajar, mulai dari bahasa Inggris, mekidung, nyurat lontar, penerapan p5 yakni penampilan tari kontemporer. Lain halnya dengan gedung lab, tempat pameran yang menunjukan diferensiasi produk yang dihasilkan anak - anak dan guru Trisma. Mulai dari penelitian, film, dan jurnalistik. Lokasi ketiga adalah Taman Ratna Permata Bumi, tidak lain hutan belakang sekolah yang disulap menjadi kebun dengan berbagai tanaman pangan dan tempat pengolahan ecoenzym. Ditutup dengan acara makan siang dan hiburan genjek dan cipta alat music barang bekas dari ekstra Bangken Dongkang.

 

Banyakmendapatkan respon positif oleh perwakilan tiap-tiap negara membuat Ni Kadek Anggreni merasa senang dan lega. “Semua acara berjalan lancar, tetapi hanya ada satu permasalahan yakni waktu yang sangat terbatas menyebabkan beberapa partisipan yang ingin berkeliling harus mengurungkan niatnya dan kembali mengikuti rombongan untuk pergi ke haluan selanjutnya,” ujar Ni Kadek Anggreni selaku ketua Panitia kunjungan UNESCO kali ini. (tha)

Share This

Comments